tips meningkatkan self esteem
Siapapun pasti pernah merasa minder, insekyur, tidak percaya diri. Jika tidak pernah, hmm, patut dipertanyakan, manusia apa bukan hehe. Berbicara tentang manusia tentu selalu menarik. Kali ini saya ingin berbagi mengenai self esteem. Ini permasalahan yang sering dihadapi banyak manusia, termasuk saya. 

Minderan, Tidak Percaya diri, Self-Esteem kurang?

Itulah saya, itulah kita semua.

Hal ini didukung juga data dari organisasi non profit, DoSomething. Terdapat 75% gadis muda yang memiliki self esteem rendah dan terlibat aktivitas negatif seperti melukai diri sendiri, membuli, merokok dan bahkan gangguan makan. Fatal kan ya. Data dari Dove: Self Esteem Project, terdapat 8 dari 10 remaja yang sangat khawatir akan bagaimana penampilan mereka sehingga mereka menarik diri dari aktivitas penting.

Lalu, apa ketiga hal itu sama saja?

Perasaan saya ketiganya terikat, dan mungkin ada relasi, namun ketiganya berbeda.

Namun yang pasti, ketiga hal itu adalah mengganggu. Saya selalu keringetan parah setiap mau presentasi, bukan karena saya kurang usaha, tapi karena limiting belief and mindset, yang akarnya ya self esteem. Mentor saya bilang, hal tersebut seperti “penyakit jiwa” dan harus diobati.

Postingan kali ini untuk saya, dan siapapun yang punya “penyakit” ini. Dan jika penyakit ini datang mesti ngapain.

Saya bukan ahli, saya kuliah dengan latar belakang dunia pendidikan, tapi tiada salahnya untuk sekedar berbagi pengalaman dan ilmu. Tujuan dari pendidikan adalah perilaku yang baik yang diharapkan. Untuk mencapai perilaku yang baik sebagai tujuan, tentu perlu pembiasaan, dan juga kepercayaan terlebih dahulu.

Sama seperti sebelum beragama, kita mesti percaya, kita mesti beriman, tauhid dulu. Segala sesuatunya mulai dari pikiran dan kepercayaan.

Sebelum kita mengulik lebih jauh, kita mesti banget tau, apa itu self-esteem?

Istilah ini berasal dari bahasa inggris, secara sederhana jika di bahasa Indonesiakan, maka artinya harga diri, penghargaan diri. Bagaimana kita memandang diri kita sendiri itu sangat penting. Jika pandangannya negatif, maka hidup bisa terasa seperti di neraka. 

Saya pernah dan kadang penyakit ini datang seperti flu, kenapa saya kok ngga cukup kompeten, ngga cukup ini, ngga cukup itu. Habis presentasi, saya dikritik parah, dan saya biasanya baper, emang aku ini bodoh dan ngga kompeten. Bukannya jadi lebih semangat, malah jadi sedih. Hey, tapi sedih kan manusiawi.

Bahkan menulis seperti ini, saya penuh kekhawatiran dan vulnerable abis, ini tulisan saya bermutu, berkualitas apa engga? Is my writing enough? Saya bakal dipake lagi ga ya entar? 

Rasanya capek dan menakutkan. Khawatir kehilangan penghidupan, khawatir kehilangan hal-hal yang kita anggap berharga. Khawatir ini itu. Kadang juga kepikiran, gimana ya si A, si B, si C, apalagi atasan akan pendapatnya tentang kita.

Tapi Brene Brown, peneliti penulis favorit saya bilang, 

Kita mesti memeluk semua kekhawatiran/kerentanan kita itu. Kita memang tidak sempurna dan diciptakan ya untuk perjuangan/penderitaan. Tapi kita tetap berhak untuk dicintai, mencintai, dimiliki, memiliki.

Saya pelan-pelan memperbaiki pikiran saya. 

Kalo saya salah, maklum, saya bukan Tuhan. Saya pasti minta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahan dan tidak mengulangi lagi. Walau emang sedih sih, kok bisa sampai buat kesalahan. Tapi kita sudah berusaha, terus mau gimana lagi. 

Saya dulu benci diri saya sendiri, sekarang, lebih baik. Saya tidak ini itu, kurang ini itu. Tapi pelan-pelan, saya perbaiki diri dengan terus belajar. Terutamanya memperbaiki jalan atau cara berpikir. Memang dengan saya jadi lebih ini itu, saya bakal bahagia. Dunia gak sehitam putih itu. Saya belajar lebih menerima diri saya sendiri, dan terus belajar untuk jadi pribadi yang positif dan pandai bersyukur.

Berikut saya bagikan 3 tips berdasarkan pengalaman saya, gimana supaya bisa lebih pede dan mengatasi “penyakit” ini.

Penyakit diatasi dengan obat, tapi bisa juga dengan pencegahan dengan gaya hidup sehat dan seimbang.

3 tips meningkatkan self-esteem ala Kiky:

1. Makan-makanan sehat. Untuk bisa berpikir dengan baik, otak perlu nutrisi yang baik pula, nah makanya makanan menjadi sangat penting. Perbanyak konsumsi buah, dan sayur. Kurang2i makanan tidak sehat seperti yang digoreng. Makanan punya efek ajaib yang bisa mempengaruhi tubuh. Ada makanan yang bisa memperbaiki mood (cokelat), bikin kita sehat (bayam), bahkan bikin kita lebih tenang (teh).

2. Olahraga dan gaya hidup sehat. Men sana in corpore sono, di dalam tubuh yang sehat terhadap jiwa yang kuat. Dengan berolahraga, akan dihasilkan hormon untuk menepis perasaan-perasaan negatif dan apalagi minderan. Selain olahraga, jangan lupa untuk istirahat cukup, bermain dan tertawa.

3. Berdoa dan Menulis. Saya selalu percaya doa memberi kekuatan. Berdoa kepada Tuhan bisa memberi kita ketenangan dan bisa membantu melawan rasa takut dan khawatir. Menulis menurut riset juga bagus untuk kesehatan jiwa, sudah banyak bukti kalau menulis bisa membuat lebih bahagia. Kebahagiaan adalah salah satu bahan untuk meningkatkan self esteem.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat ya. Semangat selalu<3.