Review Buku CID
Bulan Juli penuh berkah karena bulan ini juga saya tambah usia. Hal ini terbukti karena blog ini kedatangan tamu buku kece yang semua perlu baca. Ini adalah bahan bacaan penting untuk yang mata hatinya masih merasa perih melihat penderitaan sesama. Buku yang saya maksud adalah buku karya Ditto Santoso berjudul CID: Catatan Inspiratif Praksis CSR dalam Pengembangan Masyarakat. Buku ini tidak emosional namun penuh kelogisan, tidak 100% yakin juga saya kalau logis dan emosional itu opposite to each other. 

Buku ini termasuk dekat ke kehidupan banyak orang menurut saya. Saya yang seorang mahasiswa juga termasuk merasakan CSR. Saya adalah penerima beasiswa XL Future Leaders dari PT XL Axiata Tbk. Beasiswa XL Future Leaders ini merupakan beasiswa pelatihan kepemimpinan, komunikasi, dan kewirausahaan. Beasiswa ini juga adalah CSRnya dari PT XL Axiata. 

Saya sangat terkesan menghabiskan waktu seminggu saya menyapu lembar demi lembar pemikiran dan pengalaman konkret penulis alias bapak Ditto Santoso. Saya terasa terbawa. Storytellingnya sederhana, bahasanya manusiawi, inspiratif dan juga praksis sesuai judulnya. Saya bersyukur bisa berjodoh dengan buku ini. Saya belajar banyak hal menarik. 

Bagian favorit saya ada 3 yakni:

1. Hujan hal 2
2. Kuaci hal 14
3. Risiko hal 105

Review buku CID Bagian Hujan

Hujan merupakan cerita sang penulis yang menyimbolkan tentang tantangan di perusahaan tempat beliau berkarya. Saya rasa tiada satu pun perusahaan yang tidak punya tantangan. Saya sendiri mengalaminya di tempat saya berkarya. Masalahnya yakni ada satu orang yang sangat keras kepala dan idealis, kami semua sudah menasehati, namun yah begitulah. Pimpinan juga sudah tidak tau mau bagaimana lagi. Keidealisan yang menzalimi rekan-rekan yang lain, saya pikir tidak bijaksana. Jika ingin terus2an egois dan menyakiti, kami semua hanya bisa berdoa semoga Allah segera memberinya hidayah. Kezalimannya berpotensi menghambat pertumbuhan tempat saya berkarya. Saya berusaha menghargai keidealisannya, tapi saya tidak bisa. Tapi saya tetap berusaha untuk beretika baik dengan beliau. Benci perbuatannya bukan orangnya. Dan saya barusan konsul dengan ortu, mereka menyarankan saya untuk berhenti peduli dan bodo amat sajah, mereka hanya peduli saya selesaikan skripsi saya :'. Solusi dari buku ini terhadap masalah yakni berkhidmat pada pemahaman yang tepat dan semoga hujan juga segera berlalu...

Bagian kuaci di hal 14 menceritakan filosofi yang dalem. Kecil barangnya, tidak eksklusif, tidak mahal, namun banyak manfaatnya. Ini mengingatkan penulis tentang sahabat pegiat CID yang sering kali merasa kurang terperhatikan, namun sebenarnya memiliki peran penting dalam menegakkan keberlanjutan perusahaan.

Masih relevan dengan bab hujan atau secara filosofisnya tantangan, bab risiko menjadi relevan untuk saya. Saya sudah tau akar masalahnya, menurut penulis meskipun ini ranah CSR tapi rasanya juga bisa saya terapkan dalam kehidupan saya karena masih relevan. Menurut penulis saya perlu lakukan intervensi agar masalah tidak melebar dan perlu berorientasi pada penguatan sistem dan perubahan perilaku.

Di ranah CSR/CID ini perlu dilakukan manajemen risiko sehingga bisa mengidentifikasi ancaman dan peluang agar dapat mengalokasikan dan mengoptimalkan sumber daya untuk mengelola risiko yang dihadapi. Hasilnya tentu semoga bisa menyelesaikan masalah, memberi manfaat terukur dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar. 

Saya juga terkesima dengan kutipan-kutipan inspirasional yang menguatkan dan melegakan saya menjadi sukarelawan di tempat saya berkarya ini karena buku ini berbagi kutipan dari Julius Tahija,

Review buku CID hal 120

A company can remain viable only if it serves social ends and can serve social ends only if it remains economically viable. Pak Ditto selaku penulis juga bilang sesuatu yang sangat relevan dengan saya sekarang, PERLU PRAKTIK-PRAKTIK BARU DAN INOVATIF UNTUK TETAP BERKARYA DENGAN SUMBER DAYA YANG TERBATAS (hal 120). Sengaja saya capslock biar saya selalu ingat.

Saya dilatih berpikir juga dari buku ini untuk dari awal berfokus ke tujuan akhir. Begin with the end in mind. Dari buku ini saya tahu kalau masalah mesti dibuat prioritas. Masalah sepele yang saya dan rekan-rekan alami bisa kami tackle dengan berusaha lebih keras dan kreatif. Dan kami harus fokus pada solusi bukan masalah. 1 masalah, 1000 Solusi.

Sebagai penerima manfaat dari CSR, saya juga merasa buku ini perlu dibaca banyak orang karena penting, utamanya siapapun yang terlibat di perusahaan. Saya sangat merekomendasikan buku ini. Lembar demi lembarnya penuh inspirasi dan membuat saya jadi lebih bersemangat dan pastinya tambah ilmu. Walau cakupan materi adalah mengenai CSR, saya merasa banyak yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari saya. Buku ini juga bikin saya lebih memahami hakikat program CSR 2 tahun yang sedang saya jalani. Program CSR saya itu akan berakhir di November 2020 untuk angkatan saya mengingat kami bukan mahasiswa lagi. 

Saya juga sangat apresiasi penulis yang tidak hanya teori tapi juga berbagi pengalaman konkretnya. Ditambah penyajiannya membumi, bikin saya semakin paham esensi CSR sehingga lebih semangat membantu masyarakat di bidang keahlian yang saya kuasai.

Detail buku:

Judul: CID, Catatan Inspiratif Praksis CSR dalam Pengembangan Masyarakat
Penulis: Ditto Santoso
Penerbit: Rumah Bangga
Tebal: 192 halaman
Terbit: 2020
ISBN: 978-623-91309-5-4

Beli Buku CID di WA

Untuk pemesanan bisa hubungi WA Rumah Bangga di 082-110-184-140.