Cara Potty Training

Selamat weekend semuanya! Kali ini aku mau sharing sedikit tips menarik seputar kehidupan dunia rumah tangga ya, hihi. Tips yang aku share hari ini yaitu bagaimana melatih anak untuk belajar ke toilet alias cara potty training.

Kita sebaiknya mulai dari definisinya mengenai apa itu potty training. Setiap makhluk hidup pastinya memiliki kebutuhan ekskresi yaitu menghasilkan dan mengeluarkan zat sisa yang bersifat racun dan juga yang tidak dibutuhkan lagi. Ini tentu hal mudah untuk orang dewasa, namun bukan hal mudah untuk anak-anak atau si Kecil. Potty training sendiri yaitu sebuah latihan agar si Kecil bisa mandiri untuk ke toilet untuk membuang zat sisa yaitu buang air kecil maupun buang air besar.

Potty training bisa membuat pengeluaran popok jadi lebih hemat juga. Tidak hanya hemat uang, ini tentunya bisa jadi kontribusi kita untuk tidak merusak lingkungan kan ya karena limbah popok itu.

Kapan sebaiknya si Kecil diajari toilet training atau potty training ini? Menurut ahli sebaiknya mulai potty training yaitu di usia 18-24 bulan.  

Pertanyaan apa, kapan, dan mengapa sudah terjawab. Selanjutnya bagaimana ya mengajari anak untuk Potty Training? Caranya yaitu pertama, perhatikan tanda kesiapan anak. Ini cukup penting karena kalau tidak siap bisa berakibat tidak efektif. 

Berikut tanda-tanda kesiapan anak untuk Potty Training.
Kalau jawabannya ´Ya’ pada sebagian besar atau semua pertanyaan di bawah maka selamat! Ini artinya anak sudah siap untuk potty training:

1. Bisakah anak jongkok atau duduk di kursi toilet sendiri tanpa bantuan?
2. Bisakah anak melepas celana sendiri dan memakainya kembali?
3. Bisakah anak tidak buang air hingga 2 jam?
4. Bisakah anak paham dan mengikuti arahan sederhana?
5. Apakah anak sudah menunjukkan ketertarikan menggunakan toilet atau mengenakan pakaian dalam untuk anak yang lebih tua?

Yang kedua yaitu mulai jika anak sudah menunjukkan tanda kesiapan. Ayo lakukan Potty Trainingnya, caranya yaitu:

1. Tunjukkan kepada anak langkah-langkah untuk buang air besar atau buang air kecil di toilet yang benar. Jika anak mencobanya, buat suasananya jadi menyenangkan, misalnya dengan menyemangatinya saat sedang ‘berjuang’.
2.Terapkan dengan rutin. Bila anak menunjukkan gestur akan buang air, segera mulai toilet training.
3. Orang tua mesti kompak.
4. Sebaiknya gunakan kata-kata yang mudah dimengerti, juga mudah diucapkan anak, seperti 'pipi' atau 'pup'.
5. Untuk anak perempuan, ajarkan bahwa ia harus menyiram ke belakang setelah buang air untuk mencegah infeksi kandung kemih.
6. Penting juga untuk memotivasi anak dengan memberikannya pujian setiap ia berhasil menyelesaikan training dengan baik tanpa rewel.

Kebanyakan orang tua memerlukan waktu 3 bulan untuk menyelesaikan proses potty training. Tapi lamanya proses bergantung juga pada tiap anak dan bisa berbeda. Berapapun waktu yang dibutuhkan, telaten dan sabar tetap menjadi kunci keberhasilan potty training. Ketika anak sedang tidak mood, lakukan trainingnya lain kali saat moodnya sedang bagus. Pemaksaan tidak lah bijaksana apalagi efektif. 

Sekian dari aku, semoga bermanfaat:). Jangan lupa juga ya untuk memberi anak konsumsi nutrisi yang dibutuhkan tubuh kecilnya supaya pencernaannya sehat dan potty trainingnya jadi menyenangkan dan tidak menyakitkan.

Sampai bertemu di artikel selanjutnya <3.