Cakap Digital

Berbicara mengenai dunia digital selalu menarik. Kenapa menarik? Karena ada saja hal yang baru dan dinamis. Di dunia digital juga ramai diperbincangkan setiap harinya mengenai kejadian-kejadian luar biasa. Lagi sedang hangat diperbincangkan pada banyak hal yang bisa berupa positif atau negatif. Yang positif contohnya bagaimana teknologi crypto yang memungkinkan untuk mengirim uang ke seluruh dunia dengan biaya minim dan waktu yang cepat. Seperti bak mata pisau, tentu ada juga yang negatif seperti pengurasan rekening ataupun penipuan di ranah digital.

Tidak bisa dipungkiri di era digital seperti sekarang, individu dituntut untuk memiliki kecakapan digital. Jika tidak, maka bisa bikin ribet di mata hukum dan bahkan berbahaya bagi keselamatan pribadi. Kecakapan digital dapat dicapai apabila punya koneksi yang mumpuni contohnya dengan wifi rumah yang bisa diandalkan. 

Apa itu cakap digital?

Kecakapan digital adalah kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan

menggunakan perangkat keras dan peranti lunak sistem operasi digital. Kita harus

menggunakan fasilitas digital itu peluang untuk berkembang.

Dari cakap digital maka kita bisa dapat peluang juga untuk berkembang<3. Peluang untuk berkembang bisa dari mana saja. Bahkan bisa dari rumah juga, asalkan punya wifi rumah yang pastinya stabil koneksinya.

Bagaimana untuk menjadi lebih cakap digital?

Cakap Digital ternyata memiliki 4 pillars atau tiang utama. Ke 4 tiang tersebut yakni keahlian digital, etika digital, keamanan digital dan budaya digital. Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level Baik dan memenuhi target sebanyak 5,5 juta orang mendapatkan literasi digital, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat melalui program “Indonesia Makin Cakap Digital 2022”. 

Program ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital dalam bentuk webinar (seminar dan diskusi secara online), talkshow dalam format hybrid (offline dan online), serta special event penunjang kegiatan literasi digital. Implementasi kegiatan dari program tersebut dibagi menjadi 2 (dua) segmen, yaitu untuk segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat / komunitas; yang tersebar di 9 (sembilan) wilayah yang ditentukan berdasarkan jumlah proporsional penggunaan internet di Indonesia. 

Dalam rangka meningkatkan kapasitas kognitif penduduk Indonesia melalui berbagai program pendidikan literasi digital, diharapkan pendidikan literasi digital dapat berkontribusi dalam upaya penanggulangan pemberitaan hoax dan dampak negatif penggunaan internet.

Literasi digital dibutuhkan agar bangsa ini memiliki prilaku cakap berdigital. Literasi digital artinya kemampuan untuk mengakses berbagai informasi, memahami konsep, dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam berbagai cara. Selain itu, munculnya tulisan digital dapat memungkinkan orang untuk beralih dari konsumen pasif menjadi produsen aktif, baik pada tingkat individu atau sebagai anggota komunitas. 

Literasi digital juga akan menghasilkan tulisan yang lebih kritis dan kreatif dari masyarakat umum. Masyarakat umum tidak akan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berubah menjadi informasi hoax atau terorisme berbasis digital.

Saya juga berkesempatan menghadiri sesi zoom “Sejahtera Lewat Dunia Digital”. Banyak wawasan menarik yang saya dapatkan. Saya rasa ini juga penting dan berguna untuk diketahui pembaca sekalian. Disampaikan oleh I Wayan Adi Karnawa, S.Kom selaku perwakilan dari Bidang Komunikasi relawan TIK Provinsi Bali. Beliau menunjukkan statistik pengguna internet di Indonesia yang mencapai 73,7% dari jumlah penduduk. Sangat fantastis sebenarnya jumlahnya ratusan juta. Yang disayangkan yakni tingginya angka tidak menjamin tingginya index kecakapakan digital. Survey BPS tahun 2018 mengenai Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindex keahlian digital masyarakat Indonesia memiliki skor paling rendah.

Untuk mencapai cakap digital tentu dibutuhkan koneksi yang handal. Selama ini saya bersyukur menggunakan wifi rumah yang selalu membantu saya bekerja dengan baik. Terharu banget. Sebelumnya saya selalu ke perpustakaan karena gratis. Tapi ya seperti itu. Perpustakaan sepertinya tidak suka banyak pengunjung/mahasiswa sehingga koneksi sangat memprihatinkan. Saya selama ini puas dengan IndiHome dari Telkom Group karena punya layanan yang oke. Saya rekomen ini ke teman-teman sesama blogger supaya sama-sama jadi lebih cakap digital ya.